Sambung jalan di kotaku.
akhirnya kegundahan itu muncul, bahkan menjadi sebuah kenyataan. ketika ibu kota ini telah menelan jutaan orang untuk hidup di sana, akhirnya jakarta memuntahkan isi kepenatannya. jakarta mungkin dimasa datang akan hilang seiring berlalunya hari. jakarta begitu pelik dengan masalaha yang semakin menggunung. dilema kondisi jakarta terus bergulir di berbagai media sosialisasi masyarakat. jakarta kini mulai terpogoh-pogoh untuk kembali menerangi sinar megapolitannya.tengok, ketika erosi merambahkan ibu kota ini dan menghancurkan sebagian jalan di dalamnya, seakan menoreh garis di pelipis wajah jakarta. jakarta bagai seorang primadona ber make-up tebal. di bumbui tata rias nan anggun, namun hany topeng belaka. jakarta sudah bermuka dua.
dalam sejarah hindia-belanda jakarta bukan secara penuh akan dijadikan sebagai pusat perekonomian. melainkan hanya sebagai benteng dan pusat pemerintah sementara voc. jakarta dimasa penjajahan di kenal sebagai batavia. di masa itu, kanal-kanal, sungai lengkap menghiasi kota ini. bukan sekedar hiasan namun juga memiliki fungsi penting sebagai sarana meminimalisir terjadinya erosi dan banjir. memang jakarta tidak layak dijadikan ibu kota. untuk itu, pemerintah hindia-belanda, berkeinginan untuk menduduki yogyakarta dan dijadikan sebagai pusat pemerintahan tetap di masa itu.
kini potret jakarta akan tertuang dalam wacana jakarta tenggelam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar