Rabu, 22 September 2010

Menatap Jakarta

Sambung jalan di kotaku.
akhirnya kegundahan itu muncul, bahkan menjadi sebuah kenyataan. ketika ibu kota ini telah menelan jutaan orang untuk hidup di sana, akhirnya jakarta memuntahkan isi kepenatannya. jakarta mungkin dimasa datang akan hilang seiring berlalunya hari. jakarta begitu pelik dengan masalaha yang semakin menggunung. dilema kondisi jakarta terus bergulir di berbagai media sosialisasi masyarakat. jakarta kini mulai terpogoh-pogoh untuk kembali menerangi sinar megapolitannya.tengok, ketika erosi merambahkan ibu kota ini dan menghancurkan sebagian jalan di dalamnya, seakan menoreh garis di pelipis wajah jakarta. jakarta bagai seorang primadona ber make-up tebal. di bumbui tata rias nan anggun, namun hany topeng belaka. jakarta sudah bermuka dua.

dalam sejarah hindia-belanda jakarta bukan secara penuh akan dijadikan sebagai pusat perekonomian. melainkan hanya sebagai benteng dan pusat pemerintah sementara voc. jakarta dimasa penjajahan di kenal sebagai batavia. di masa itu, kanal-kanal, sungai lengkap menghiasi kota ini. bukan sekedar hiasan namun juga memiliki fungsi penting sebagai sarana meminimalisir terjadinya erosi dan banjir. memang jakarta tidak layak dijadikan ibu kota. untuk itu, pemerintah hindia-belanda, berkeinginan untuk menduduki yogyakarta dan dijadikan sebagai pusat pemerintahan tetap di masa itu.

kini potret jakarta akan tertuang dalam wacana jakarta tenggelam

Senin, 09 Agustus 2010

jalan di kotaku

menyusuri keberagaman nuansa kota Jakarta merupakan satu kisah bagaimana kita memandang sebuah sisi di tengah sisi yang lain. keironisan hingga hingar-bingar demensi aktivitas manusia tersaji dalam konteks Jakarta. Jakarta telah banyak menorehkan sejuta kisah dari ribuan manusia yang sejenak hinggap mencicipi Jakarta. ya begitulah, Jakarta memang tersaji dengan begitu ragam dinamika sosialnya, dari mulai kisah tangisan karena kelaparan hingga bergelimangnya nafsu-nafsu sang manusia karena keserakahannya. renungan yang kian memaksa saya untuk menulis ini.

jalan di kotaku memang begitu banyak dari mulai nama-nama pahlawan dan cerita-cerita rakyat yang semuanya itu diabadikan menjadi nama sebuah jalan. ya memang hanya sebuah jalan. jalan-jalan di kota itu terlalu ramah dengan pendatang yang baru saja hinggap di Jakarta, bahkan mungkin terlalu baik hingga pendatang yang tak memiliki tujuan untuk tinggal bisa sejenak menyandarkan tubuhnya dalam baringan aspal sisi jalan di malam hari. memang inilah yang terjadi. pemandangan ini sudah biasa saya lihat mungkin terbilang telah membiasakan saya untuk hanya melihat tanpa berperasaan lebih dalam dalam menanggapinya.jalan-jalan di kota di malam maupun siang hari punya banyak kisah yang muncul karena sebuah kondisi. di lampu lalu lintas, para gelandangan, pengemis dari tua hingga anak-anak sibuk dalam asa pencarian nafkah, eksploitasi hanyalah konteks atau judul dari malangnya nasib anak-anak. ya memang jalan di kotaku telah lama ada dan banyak memunculkan cerita baru. bersambung

Rabu, 04 Agustus 2010

Air di tanah kering

keraguan dan rasa terbelakang adalah salah satu perasaan yang ditimbulkan akibat mundurnya nilai sebuah hakikat. hakikat yang kuat atas dasar positiv pada outputnya pasti akan menghasilkan kapibilitas hingga konten yang makmur dengan nilai positiv didalamnya. ketika pembicaraan seputar pendidikan, maka ketertarikannya harus mengarah pada demensi untuk bisa memanusiakan diri seseorang dengan proses belajar yang baik dan humanis. beberapa studi literatur hingga penelitian mengenai pendidikan baik itu metode, maupun fenomenanya tak jarang hanya menjadi sebuah tulisan atau impian yang terkurung di sebuah lembaran-lembaran kertas yang tersusun apik di etalase toko. pembaca hanya sekedar membaca dan menambah ilmu pengetahuan tanpa merasa tak perlu aplikatif dari apa yang mereka telah baca.

satu kejanggalan dan terus menjagalkan jika semua pihak memarginalkan hakikat mereka untuk bisa bergerak dalam memperjuangkan etos pendidikan. pendidikan saat ini harusnya bisa menyuburkan tanah yang kering dari sifat kebodohan dan pembodohan massal. bak air di tanah kering!!!!

Welcome to KAE 07

Salam hangat untuk teman-teman sekalian.

semoga Tuhan YME memberikan kita kesehatan jasmani dan rohani dalam pribadi yang kuat. blog ini sengaja di buat agar teman-teman bisa lebih mengekspresikan ide dan gagasan serta informasi mengenai berbagai hal. tujuan dari terciptanya blog ini, semata-mata ingin agar menjadi sumber belajar dan pusat diskusi yang lebih menarik selain di Facebook.

untuk itu, kawan-kawan sekalian jadikan komunitas kita lebih solid dan penuh dengan nilai belajar di blog ini.
terima kasih dan selamat menggunakan blog ini sebagai ajang educatif yang tak hanya mendidik, namun memberi inspirasi bagi kita semua.

TIM KAE 07